DOA SENJATA MUKMIN

Firman Allah maksudnya:

" Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu mengenai Aku, maka (beritahu mereka); Aku perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu. Maka hendaklah mereka menyahut seruanKu dan hendaklah mereka beriman kepadaKu supaya mereka menjadi baik serta betul."

(al-Baqarah:186)

May 26, 2011

Sukron ya Akhi/Ukhi bcause visit cetusannurani.blogspot!!







Assalamualaikum..


Salam bertemu pada entry kali ini...Cuma nk ucapkah "sukron" ya ukhti/akhi yg visit dis blog...CN hadiahkan doa kepada anda semua yg membaca...Smoga dapat secebis ilmu dr blog ni..insyallah....



Hadiah yg ikhlas untuk anda:

Ya Allah, Berkatilah semua muslimin dan muslimat sma ada yg masih hidup atau sdh meninggal dunia..

May 24, 2011

Hijab itu Cantik, Indah dan Simbol Solehah

Hijab Itu Cantik kn????

Sesungguhnya seorang wanita muslimah akan menemukan dalam hukum Islam perhatian yang sangat tinggi terhadap dirinya, agar dapat menjaga kesuciannya, menjadi wanita mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi. Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri). Inipun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sorotan mata.

.Sesungguhnya seorang wanita muslimah akan menemukan dalam hukum Islam perhatian yang sangat tinggi terhadap dirinya, agar dapat menjaga kesuciannya, menjadi wanita mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi. Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri). Inipun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sorotan mata.

.Sesungguhnya seorang wanita muslimah akan menemukan dalam hukum Islam perhatian yang sangat tinggi terhadap dirinya, agar dapat menjaga kesuciannya, menjadi wanita mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi. Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri). Inipun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sorotan mata.


Keutamaan Hijab


· Hijab itu adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul.


Allah SWT telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman Allah SWT:

} وَمَا كَانَ لمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إذاَ قَضَى اللهُ وَرَسُولُهُ أمْرًا أنْ يَكُونَ لهُمُ الخِيَرَةُ مِنْ أمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِينًا {

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)

Allah SWT juga memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana firman Allah SWT:

} وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا {

“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An-Nur: 31)

Allah SWT berfirman:

} وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الجَاهِلِيَّةِ الأُولَى {

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah.” (Q.S. Al-Ahzab: 33)

Allah SWT berfirman:

} وَإذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ {

“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)

Allah SWT berfirman:

} يَا أيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ {

“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Rasulullah SAW bersabda: “Wanita itu aurat” maksudnya adalah bahwa ia harus menutupi tubuhnya.


· Hijab itu ‘iffah


Allah SWT menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat).

Allah SWT berfirman:

} ياَ أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أدْنَى أنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ {

“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan jelek (dosa), “karena itu mereka tidak diganggu”. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.


· Hijab itu kesucian


Allah SWT berfirman:

} وَإذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ {

“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)

Allah SWT menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mu’min, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah SWT berfirman:

} فَلاَ تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ {

“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Q.S. Al-Ahzab: 32)


· Hijab itu pelindung


Rasulullah SAW bersabda:

((إنَّ اللهَ حَيِيٌّ سَتِيرٌ يُحِبُّ الحَيَاءَ وَالسِّتْرَ))

“Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan”

Sabda beliau yang lain:

(( أيَّمَا اِمْرَأَةٍ نَزَعَتْ ثِيَابَهَا في غَيْرِ بَيْتِهَا خَرَقَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا سِتْرَهُ))

“Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari padanya.”

Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya.


· Hijab itu taqwa


Allah SWT berfirman:

} ياَ بَنِي آدَمَ قَدْ أنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ {

“Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.” (Q.S. Al-A’raaf: 26)


· Hijab itu iman


Allah SWT tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman: “Dan katakanlah kepada wanita yang beriman.” (Q.S. An-Nur: 31). Allah SWT juga berfirman: “Dan istri-istri orang beriman.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Mu’minin, Aisyah ra dengan pakaian tipis, beliau berkata: “Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.”


· Hijab itu haya’ (rasa malu)


Rasulullah SAW bersabda:

((إنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا ، وَإنَّ خُلُقَ الإسْلاَمِ الحَيَاءُ))

“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.”

Sabda beliau yang lain:

“Malu itu adalah bagian dari iman dan iman itu di surga.”

Sabda Rasul yang lain:

((الحَيَاءُ وَالإيمَانُ قُرِنَا جَمِيعًا ، فَإنْ رُفِعَ أحَدُهُمَا رُفِعَ الآخَرُ))

“Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”


· Hijab itu ghirah (perasaan cemburu)


Hijab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya. Berapa banyak peperangan terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam akibat cemburu atas seorang wanita dan untuk menjaga kehormatannya. Ali bin Abi Thalib ra berkata: “Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang ‘ajam (non Arab) di pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu.”
Keutamaan Hijab


· Hijab itu adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul.


Allah SWT telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman Allah SWT:

} وَمَا كَانَ لمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إذاَ قَضَى اللهُ وَرَسُولُهُ أمْرًا أنْ يَكُونَ لهُمُ الخِيَرَةُ مِنْ أمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِينًا {

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)

Allah SWT juga memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana firman Allah SWT:

} وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا {

“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An-Nur: 31)

Allah SWT berfirman:

} وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الجَاهِلِيَّةِ الأُولَى {

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah.” (Q.S. Al-Ahzab: 33)

Allah SWT berfirman:

} وَإذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ {

“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)

Allah SWT berfirman:

} يَا أيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ {

“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Rasulullah SAW bersabda: “Wanita itu aurat” maksudnya adalah bahwa ia harus menutupi tubuhnya.


· Hijab itu ‘iffah


Allah SWT menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat).

Allah SWT berfirman:

} ياَ أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أدْنَى أنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ {

“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan jelek (dosa), “karena itu mereka tidak diganggu”. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.


· Hijab itu kesucian


Allah SWT berfirman:

} وَإذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ {

“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)

Allah SWT menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mu’min, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah SWT berfirman:

} فَلاَ تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ {

“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Q.S. Al-Ahzab: 32)


· Hijab itu pelindung


Rasulullah SAW bersabda:

((إنَّ اللهَ حَيِيٌّ سَتِيرٌ يُحِبُّ الحَيَاءَ وَالسِّتْرَ))

“Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan”

Sabda beliau yang lain:

(( أيَّمَا اِمْرَأَةٍ نَزَعَتْ ثِيَابَهَا في غَيْرِ بَيْتِهَا خَرَقَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا سِتْرَهُ))

“Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari padanya.”

Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya.


· Hijab itu taqwa


Allah SWT berfirman:

} ياَ بَنِي آدَمَ قَدْ أنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ {

“Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.” (Q.S. Al-A’raaf: 26)


· Hijab itu iman


Allah SWT tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman: “Dan katakanlah kepada wanita yang beriman.” (Q.S. An-Nur: 31). Allah SWT juga berfirman: “Dan istri-istri orang beriman.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Mu’minin, Aisyah ra dengan pakaian tipis, beliau berkata: “Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.”


· Hijab itu haya’ (rasa malu)


Rasulullah SAW bersabda:

((إنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا ، وَإنَّ خُلُقَ الإسْلاَمِ الحَيَاءُ))

“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.”

Sabda beliau yang lain:

“Malu itu adalah bagian dari iman dan iman itu di surga.”

Sabda Rasul yang lain:

((الحَيَاءُ وَالإيمَانُ قُرِنَا جَمِيعًا ، فَإنْ رُفِعَ أحَدُهُمَا رُفِعَ الآخَرُ))

“Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”


· Hijab itu ghirah (perasaan cemburu)


Hijab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya. Berapa banyak peperangan terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam akibat cemburu atas seorang wanita dan untuk menjaga kehormatannya. Ali bin Abi Thalib ra berkata: “Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang ‘ajam (non Arab) di pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu.”
Keutamaan Hijab


· Hijab itu adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul.


Allah SWT telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman Allah SWT:

} وَمَا كَانَ لمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إذاَ قَضَى اللهُ وَرَسُولُهُ أمْرًا أنْ يَكُونَ لهُمُ الخِيَرَةُ مِنْ أمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِينًا {

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab: 36)

Allah SWT juga memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana firman Allah SWT:

} وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا {

“Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (Q.S An-Nur: 31)

Allah SWT berfirman:

} وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلاَ تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الجَاهِلِيَّةِ الأُولَى {

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah.” (Q.S. Al-Ahzab: 33)

Allah SWT berfirman:

} وَإذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ {

“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)

Allah SWT berfirman:

} يَا أيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ {

“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Rasulullah SAW bersabda: “Wanita itu aurat” maksudnya adalah bahwa ia harus menutupi tubuhnya.


· Hijab itu ‘iffah


Allah SWT menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat).

Allah SWT berfirman:

} ياَ أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ المُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أدْنَى أنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ {

“Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan jelek (dosa), “karena itu mereka tidak diganggu”. Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.


· Hijab itu kesucian


Allah SWT berfirman:

} وَإذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ {

“Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al-Ahzab: 53)

Allah SWT menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mu’min, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah SWT berfirman:

} فَلاَ تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ {

“Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Q.S. Al-Ahzab: 32)


· Hijab itu pelindung


Rasulullah SAW bersabda:

((إنَّ اللهَ حَيِيٌّ سَتِيرٌ يُحِبُّ الحَيَاءَ وَالسِّتْرَ))

“Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan”

Sabda beliau yang lain:

(( أيَّمَا اِمْرَأَةٍ نَزَعَتْ ثِيَابَهَا في غَيْرِ بَيْتِهَا خَرَقَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا سِتْرَهُ))

“Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari padanya.”

Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya.


· Hijab itu taqwa


Allah SWT berfirman:

} ياَ بَنِي آدَمَ قَدْ أنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ {

“Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik.” (Q.S. Al-A’raaf: 26)


· Hijab itu iman


Allah SWT tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman: “Dan katakanlah kepada wanita yang beriman.” (Q.S. An-Nur: 31). Allah SWT juga berfirman: “Dan istri-istri orang beriman.” (Q.S. Al-Ahzab: 59)

Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Mu’minin, Aisyah ra dengan pakaian tipis, beliau berkata: “Jika kalian wanita-wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita-wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu.”


· Hijab itu haya’ (rasa malu)


Rasulullah SAW bersabda:

((إنَّ لِكُلِّ دِينٍ خُلُقًا ، وَإنَّ خُلُقَ الإسْلاَمِ الحَيَاءُ))

“Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.”

Sabda beliau yang lain:

“Malu itu adalah bagian dari iman dan iman itu di surga.”

Sabda Rasul yang lain:

((الحَيَاءُ وَالإيمَانُ قُرِنَا جَمِيعًا ، فَإنْ رُفِعَ أحَدُهُمَا رُفِعَ الآخَرُ))

“Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat.”


· Hijab itu ghirah (perasaan cemburu)


Hijab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya. Berapa banyak peperangan terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam akibat cemburu atas seorang wanita dan untuk menjaga kehormatannya. Ali bin Abi Thalib ra berkata: “Telah sampai kepadaku bahwa wanita-wanita kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang ‘ajam (non Arab) di pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu.”


May 23, 2011

Wanita Solehah itu Indah~

Assalamualaikum..

CN tertarik nk share sesuatu yg menarik tentang wanita muslimah... Sebuah karya yang ditranslate menajadi loghat Terengganu..Cik Cn ambik di blog ini..


Tajuk:

"SAPE KABO JADI PUANG SENANG"

Sape kabo jadi perempuan tu senang?
Doh la kene tutup sane, tutup sini.
Tengok sek laki, pakai T-shirt Pagoda pong dok kene beleber.
Sek-sek puang ni, stoking pong kene paka.Ce tera suroh sek laki jadi tine sekali,
jeng pale dok tahang kene tutup belake
Tapi, kite orang puang rilek jer.
Dok tengoh panah dering pong ade hok sapa paka juboh. Hebat kang sek puang? 

Maka, dalam bahasa standardnya bermaksud:
 
siapa kata jadi perempuan tu senang?

nak kena tutup sana, tutup sini

tengok budak lelaki, pakai baju pagoda pon orang x bising

perempuan, stoking pon kena pakai

cuba suruh budak lelaki jadi perempuan satu hari

komfem x tahan bertutup semua

tapi, perempuan cool jek

tengah panas pon boleh lagi pakai jubah, hebat kan perempuan?




Entry yg ditranslate oleh blogger *spt link diatas* menunjukkan perempuan itu sgtlah byk peranan dan tanggung jawab..Mari kita lihat tanggungjawab seorang wanita:


Kepada Allah SWT


Firman Allah bermaksud:

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembahKu.” (Surah Adz-Dzaariyat, ayat 56).

Ayat di atas jelas menunjukkan bahawa peranan atau tanggungjawab utama wanita adalah sama dengan lelaki iaitu mengabdikan diri kepada Allah. Adalah menjadi kewajipan wanita Muslim untuk berusaha sebaik mungkin agar dapat menjadi seorang insan yang tunduk dan patuh kepada-Nya, semata-mata dengan melaksanakan segala perintah Allah dan rasul-Nya. Mereka juga hendaklah menjauhi segala perkara yang ditegah. Kekuatan iman yang jitu adalah aset terpenting bagi seorang wanita agar menjadi benteng bagi mengharungi sebarang bentuk cabaran.


Kepada suami dan keluarga:
Peranan wanita dalam keluarga atau rumah tangga adalah amanah yang diperintahkan oleh Allah, sebagaimana firman-Nya, yang bermaksud:

“Sesungguhnya, Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
(Surah an-Nisaa’, ayat 58)

Dalam sesebuah rumah tangga, dua peranan utama yang sewajarnya dimainkan oleh seseorang wanita iaitu sebagai isteri dan ibu. Seorang isteri sentiasa mendampingi suaminya sama ada dalam keadaan susah atau senang. Ibu pula terbabit secara langsung dalam memberi pendidikan kepada anak-anak serta menjaga hal ehwal rumah tangga dengan bantuan suami.

Kepada  masyarakat



Wanita juga berperanan sama dengan lelaki dalam usaha membendung keburukan yang berlaku dalam masyarakat kerana ini adalah tanggungjawab setiap Islam.Firman Allah bermaksud:

“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah daripada yang mungkar dan beriman kepada Allah.”
(Surah Ali Imran, ayat 110).

Bicara CN:

Sesungguhnya hanya wanita2 solehah akan dapat menyeimbangkan ketiga2 peranan di atas..
Hanya wanita solehah yang akan meletakkan Allah SWT sebagai matlamat hidup dan suami solehnya sebagai objektif kehidupan bersama.. Tidak ramai yang dapat menghiasi diri dengan akhlak mulia tatkala buta dengan cinta, mengejar harta dan kerjaya dan sebagainya...*sambil menasihati diri*..


~ambil waktu untuk merenung diri, itu adalah senjata kekuatan diri~
 
~Dunia ini adalah perhiasan dan seindah-indah perhiasan adalah wanita solehah~




May 22, 2011

Kejadian Tanah Runtuh Di Hulu Langat: Insaflah wahai manusia

Assalamualaikum...

 
Innalillahiwainnailairajiun...Dr Allah SWT kita dtg, kepada Dia kita pulang...

Kejadian tanah runtuh di Rumah Anak-anak Yatim dan Anak-anak Hidayah Madrasah Al-Taqwa di Batu 14, Hulu Langat, diharap dapat menginsafkan kita semua..Mari kita ikuti 6 soalan imam ghazali kepada anak2 muridnya..

Pertama, "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".

Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman dan kerabatnya.

Imam Al-Ghazali menjelaskan semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "mati". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati.

"Tiap-tiap yang bernyawa akan merasai mati, dan bahawasanya pada hari kiamat sahajalah akan disempurnakan balasan kamu. Ketika itu sesiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke syurga maka sesungguhnya ia telah berjaya. Dan (ingatlah bahawa) kehidupan di dunia ini (meliputi segala kemewahannya dan pangkat kebesarannya) tidak lain hanyalah kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya." ( Surah Ali Imran 185 )


Kedua : Lalu Imam Ghazali meneruskan pertanyaan yang kedua. " Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?"

Murid-muridnya ada yang menjawab negara China, bulan, matahari dan bintang-bintang. Lalu

Imam Al-Ghazali menjelaskan bahawa semua jawapan yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah "masa lalu". Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Ketiga : Lalu Imam Al-Ghazali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?"

Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi dan matahari. Semua jawapan itu benar kata Imam Ghazali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "nafsu".

Justeru nafsu yang menguasai diri , menyebabkan manusia gagal menggunakan aqal , mata , telinga dan hati yang dikurniakan oleh Allah S.W.T. untuk hidup berlandaskan kebenaran . Fenomena ini menyebabkan mereka terjerumus ke dalam Api neraka Jahanam .

"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka jahanam banyak dari jin dan manusia yang mempunyai hati (tetapi) tidak mahu memahami dengannya (ayat-ayat Allah), dan yang mempunyai mata (tetapi) tidak mahu melihat dengannya (bukti keesaan Allah) dan yang mempunyai telinga (tetapi) tidak mahu mendengar dengannya (ajaran dan nasihat); mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi; mereka itulah orang-orang yang lalai." ( Surah Al A'araaf 179 )

Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka .

Keempat : Pertanyaan keempat adalah, " Apa yang paling berat di dunia ini?"

Ada yang menjawab baja, besi dan gajah. Semua jawapan hampir benar, kata Imam Al-Ghazali, tapi yang paling berat adalah "memegang amanah".

"Sesungguhnya Kami telah kemukakan tanggungjawab amanah (Kami) kepada langit dan bumi serta gunung-ganang (untuk memikulnya), maka mereka enggan memikulnya dan bimbang tidak dapat menyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka persediaan untuk memikulnya); dan (pada ketika itu) manusia (dengan persediaan yang ada padanya) sanggup memikulnya. (Ingatlah) sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia adalah suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat perkara-perkara yang tidak patut dikerjakan." ( Surah Al Ahzaab 72 )

Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka kerana ia tidak boleh memegang amanahnya.

Kelima : Pertanyaan yang kelima adalah, " Apa yang paling ringan di dunia ini?".

Ada yang menjawab kapas, angin, debu dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Al-Ghazali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah "meninggalkan solat". Gara-gara pekerjaan, kita tinggalkan solat, gara-gara meeting kita tinggalkan solat.

Keenam : Lantas pertanyaan ke enam adalah, " Apakah yang paling tajam di dunia ini?".

Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Al-Ghazali, tapi yang paling tajam adalah "lidah manusia". Kerana melalui lidah, manusia dengan begitu mudah menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.





Bicara CN:



Pabila kita melihat soalan pertama, apa yg anda semua rasa????
itu yg sebenarnya CN cuba nk kongsikan...perkara paling dekat dengan kita adalah mati..


Situasi: Perjalanan pulang ke kampung..


Realiti:  Kita pasti rasa insyallah kita akan smpai ..tp apakan daya ajal Allah dimana2 dan telah ditetapkan..mungkin esok atau lusa kita akan kembali mengadapNya.




Persoalannya....


Adakah kita akan dibawa pulang dengan keadaan hina dina??
adakah kita akan dibawa pulang dengan keadaan mulia??

MAKA, renungan malam ini:


...........Ambillah waktu untuk beramal, itulah kunci menuju syurga....





Ya Allah, jauhkan kami dan kedua ibubapa kami dr azab api neraka dan azab kubur...

May 21, 2011

Tribute for Syam Kamikaze..

assalamualikum...

Sukron sbb balas post sy..lot of LOVE* for Allah*..



CN      : Syam Kamikaze bt CN Nanges Tribute for Abg Syam...

Syam Kamikaze   : Alhamdulillah, thank you.LINK INI

CN :    Sama2 abg Syam..hidayah itu anugerah, iman dan Islam itu nikmat Termahal....insyallah, try to be gud Muslim.



Bicara CN: 

- Moga lebih ramai lagi artis mahupun org yg masih tersasar dari jalanNya kembali ke panggal jalan...Insyallah..



 

No entry

Assalamualaikum..


Bukan no entry dilarang masuk yea..tp entry pendek2 je..sbb minggu exam ni agak bermalasan skali*tp tiap ari je tulis entry baru kn*....doakan CN dpt jawab exam dgn sebaiknya..*senyum*. .sekian...



Mari berdoa:


Ya Allah, di pagi ini kami memohon dr ketinggian ilmuMU, permudahkan kami menjawab peperiksaan dengan mudah..kuatkan iman kami, tenangkan hati kami dan jauhkan kami dr sifat2 mazmumah..aku mensyukuri nikmat iman dan Islam dan aku redha Kau sbgai Tuhan kami.amin..



Mari mengingati nostalgia Zaman sekolah menengah dulu...huhu*winkwink*


teringat zaman sekolah menengah..masuk paper SINAR HARIAN...*bukan riak disini ok*

Ambik Tahu Hal POLITIK oke!!!

Perjuangan menegakkan bangsa (assobiah) adalah perjuangan kaum jahiliah.
Tarikh : Monday, February 07 @ 02:00:00 PST
Topik : Pendapat

Cik Cn ambik di SINI


Mengapa orang Melayu yang mengaku berugama Islam masih lagi memilih pemimpin yang memperjuangkan assobiah fahaman tinggalan zaman jahiliah? Malah ada juga yang berpendapat memperjuangkan suku bangsa (assobiah) tidak bercanggah dengan ajaran Islam kerana tidak menzalimi orang lain. Lantaran itu, berlakukan perlakuan cantas-mencantas sesama mereka didalam pertubuhan kebangsaan mereka.

Rasulullah SAW bersabda yang mafhumnya, "Bukan dari golongan ku (umat Islam) sesiapa yang menyeru kepada Assobiah dan bukan dari golongan ku sesiapa yang mati atas jalan Assobiah" (Hadis riwayat Abu Daud).

Dengan hanya menyeru kepada Assobiah pun susah mencukupi untuk sesaorang itu terkeluar dari umat Nabi Muhammad saw. Inikan pula meletakkan perjuangan atau nama suku kaum seperti Pertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO-BN), Persatuan China Muslim (MACMA), Persatuan India Muslim (PERMIM), Kongres India Muslim Malaysia (KIMMA) dan macam-macam lagi yang kesemuanya mengaku Islam tetapi pada hakikatnya masing-masing memperjuangkan kepentingan suku bangsa masing-masing. Mengapa tidak menjadikan Islam sebagai teras perjuangan seperti menamakan persatuan itu sebagai Pertubuhan Islam Malaysia, Persatuan Islam Malaysia, Kongres Islam Malaysia atau seumpamanya, yang tidak langsung menyentuh tentang suku bangsa?

Dalam hadith yang lain, Rasulullah saw menjelaskan maksud ”assobiah” melalui sabdanya yang mafhumnya, " Assobiah ialah jika kamu membantu kaum kamu diatas kezaliman" (Riwayat Abu Daud).

Kedua-dua hadith diatas jelas mengaitkan antara assobiah dengan kezaliman. Perjuangan menegakkan suku bangsa biasanya tidak terlepas dari berlakunya kezaliman keatas suku bangsa yang lain. Apatah lagi bila maksud assobiah dirujuk sebagai ”kaum kamu”. Ia boleh sahaja bermaksud diantara satu puak dengan satu puak, antara satu kumpulan dengan satu kumpulan, atau antara kaum kerabat (satu kroni) dengan kroni yang lain. Kezaliman disini bermaksud: Tidak memberikan sesuatu itu haknya yang sebenar. Hak yang hakiki adalah menjalani kehidupan dengan bertuhankan Allah, dan menyeru manusia supaya bertuhankan Allah (amal maaruf nahi mungkar), atau sekurang-kurangnya hak untuk mendengar seruan kepada agama Allah.

Sekiranya ada sekumpulan manusia menyeru kepada agama Allah dan mereka itu dihalang-halangi untuk berbuat demikian oleh sesuatu puak, bermakna mereka telah dizalimi oleh puak yang zalim. Inilah yang berlaku terhadap pendokong PAS yang dizalimi dari dulu sehingga kini.

Rasulullah SAW pernah bersabda yang mafhumnya: ”Tolonglah saudaramu, baik ia orang yang zalim, mahupun yang dizalimi. Seorang sahabat bertanya, wahai Rasulullah, kami tahu untuk menolong orang yang dizalimi, tetapi bagaimana untuk kami menolong orang yang zalim? Rasulullah saw menjawab: kamu tegahlah ia daripada melakukan kezaliman”

Allah berfirman yang tercacat dalam surat hud, ayat 113 yang mafhumnya: ”Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang berlaku zalim maka (kalau kamu berlaku demikian), api neraka akan membakar kamu, sedang kamu tidak ada sebarang penolong pun yang lain dari Allah. Kemudian (dengan sebab kecenderungan kamu itu) kamu tidak akan mendapat pertolongan”.

Dalam mentafsirkan ayat ini, Ulama tafsir menjelaskan bahawa memadai dengan hanya adanya kecenderungan kepada orang zalim, sudah mencukupi untuk orang tersebut dimasukkan kedalam neraka, inikan pula jika orang itu benar-benar melakukan kezaliman.

Tidakkah dengan mengundi atau melantik orang-orang yang memperolok-olokkan hukum-hakam Allah sebagai pemimpin atau wakil rakyat sudah memadai bagi Allah untuk mencampakkan orang itu kedalam neraka? Tidakkah menakut-nakut orang-orang bukan Islam dengan hukum hudud bukan suatu kezaliman? Bukankah dengan mengatakan: ”Apa akan jadi bila PAS mendapat kuasa? PAS kini sudah sampai kekawasan-kawasan FELDA, mereka kata mahu menubuhkan Negara Islam. Mereka kata mahu undang-undang yang akan memotong tangan kamu jika mencuri” bukan suatu kezaliman. Bukankah dengan adanya kecenderungan menyokong orang yang berlaku zalim seperti ini suatu kezaliman seperti yang dimaksudkan oleh ayat diatas? Tidakkah Allah telah memberi amaran akan mencampakkan kedua-dua golongan ini, orang yang menyokong dan orang yang melakukan kezaliman, kedalam Neraka? Mengapa kecoh bila ada yang mendakwa jika menyokong UMNO-BN masuk Neraka?

Kita sepatutnya sedar bahawa memperjuangkan suku bangsa adalah amalan orang-orang di zaman jahiliah. Jihiliah disini bukan bermaksud bodoh, buta huruf atau kaum yang tidak bertamaddun. Perlu ditegaskan, semasa zaman jahiliah, orang-orang Arab cukup maju dalam kesusasteraan Arab. Sebab itu apabila Al-Quran diturunkan, mereka cukup terpesona dengan keindahan bahasa Al-Quran. Maksud jahiliah disini adalah jahil dari mengenal Allah, tuhan yang menciptakan Alam. Alam bermaksud segala sesuatu yang baru.

UMNO-BN beria-ia mendabek dada mendakwa ia parti yang memperjuangkan ”Islam yang sebenar”. Dalam masa yang sama ia juga beria-ia benar menonjolkan diri sebagai pejuang bangsa Melayu. Dari kata-kata pemimpin-pemimpin UMNO dari dulu hingga sekarang, mereka akan melaungkan perjuangan untuk memertabadkan bangsa (istilah sekarang ini negara bangsa) dan Agama. Sedangkan memperjuangkan suku bangsa adalah amalan orang-orang di zaman jahiliah.

Dalam Surah Al-Hujurat, ayat 13 Allah telah berfirman yang mafhumnya, ”Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu dengan yang lain)..... ”

Dalam ayat ini, dapat difahamkan bahawa Allah tidak melarang kita memperjuangkan puak atau suku bangsa masing-masing. Tetapi dalam masa yang sama Allah juga tidak menyuruh kita memperjuangkan puak atau suku bangsa masing-masing. Apa yang Allah suruh adalah ”supaya kamu berkenal-kenalan dan beramah mesra antara satu sama lain”. Apabila Allah tidak melarang dan tidak pula menyuruh untuk berbuat sesuatu, maka jika ia dilakukan juga bermakna usaha tersebut sia-sia disisi Allah, tidak mendapat redo dan rahmat Allah.

Seterusnya dalam ayat tersebut, Allah berfirman yang mafhumnya ”Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih taqwanya di antara kamu, (bukan yang lebih keturunan atau bangsanya).....” Inilah sebenarnya yang disuruh oleh Allah iaitu menjadi orang yang bertakwa, bukan memperjuangkan suku bangsa. Bertakwa bermaksud takut yang menyebabkan ia tunduk dan patuh kepada segala yang diperintahkan oleh Allah secara total.

Dengan yang demikian, apakah benar pemimpin-pemimpin UMNO-BN memperjuangkan ”Islam yang sebenar”? Adakah ahli-ahli PAS dan pemimpin-pemimpin PAS memperjuangkan ”Islam yang tidak benar”? Adakah hukum hudud yang sering dijadikan modal dalam pilihan raya bagi menakut-nakutkan orang bukan Islam dan orang Islam sendiri adalah ciptaan atau tafsiran PAS seperti yang didakwa oleh sesetengah pemimpin-pemimpin UMNO-BN?

Cuba renung firman Allah dalam surah Al-Maaidah, ayat ke 38, yang mafhumnya; Dan orang lelaki yang mencuri dan orang perempuan yang mencuri maka (hukumnya) potonglah tangan mereka sebagai satu balasan dengan sebab apa yang mereka telah usahakan, (juga sebagai) suatu hukuman pencegah dari Allah. Dan (ingatlah) Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.

Berdasarkan ayat ini, adakah hukum potong tangan merupakan hukum yang yang direka-reka oleh pemimpin-pemimpin PAS? Ingatlah amaran Allah dalam surah Al-An’aam ayat 93 yang mafhumnya; ”Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mereka-reka perkara yang dusta terhadap Allah, atau orang yang berkata: "Telah diberi wahyu kepadaku", padahal tidak diberikan sesuatu wahyu pun kepadanya; dan orang yang berkata: "Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah". Dan (sungguh ngeri) sekiranya engkau melihat ketika orang-orang yang zalim itu dalam penderitaan "sakratul-maut" (ketika hendak putus nyawa), sedang malaikat-malaikat pula menghulurkan tangan mereka (memukul dan menyeksa orang-orang itu) sambil berkata (dengan menengking dan mengejek): "Keluarkanlah nyawa kamu (dari tubuh kamu sendiri); pada hari ini kamu dibalas dengan azab seksa yang menghina (kamu) sehina-hinanya, disebabkan apa yang telah kamu katakan terhadap Allah dengan tidak benar, dan kamu pula (menolak dengan) sombong takbur akan ayat-ayat keteranganNya".

Dalam Surah Al-Hujurat, ayat 14 pula Allah berfirman yg mafhumnya, ”Orang-orang " A'raab" berkata: " Kami telah beriman". Katakanlah (wahai Muhammad): "Kamu belum beriman, (janganlah berkata demikian), tetapi sementara iman belum lagi meresap masuk ke dalam hati kamu berkatalah sahaja: ` kami telah Islam '.... ”

Ayat ini sesuai sangat dengan keadaan Pemimpin-Pemimpin UMNO dari dulu hingga sekarang. Mereka hanya sekadar mengaku Islam tetapi belum lagi beriman atau iman belum lagi meresap masuk kedalam hati dan sanubari mereka. Sekiranya mereka beriman pastinya mereka akan memperjuangkan Islam seperti yg diperjuangkan oleh ahli-ahli PAS dari dulu, kini dan selamanya. Sekiranya mereka beriman, pastinya mereka tidak akan memperlekeh, memperolok-olok undang-undang dan peraturan-peraturan yang diturunkan oleh Allah yang sedia terpelihara didalam Al-Quran. Lebih teruk lagi, ada antara mereka yang mengatakan undang-undang hudud itu ciptaan pemimpin-pemimpin PAS. Kalau begitulah keadaannya, adakah pemimpin-pemimpin UMNO-BN ini masih lagi Islam? Adakah orang-orang Melayu amnya menyedari hakikat ini?? Atau mereka turut membenarkan apa yang dikatakan oleh pemimpin-pemimpin (UMNO-BN) mereka?? Kalau begitulah natijahnya, bermakna mereka ini sebenarnya jahil tentang Islam. Sayangnya mereka tidak menyedari apatah lagi mengakui kejahilan diri.

Fakta ini jelas. Ia terbukti dari perlakuan-perlakuan mereka dimutakhir ini. Peristiwa mengarak kepala lembu, kekecohan isu penggunaan istilah ”Allah” oleh penganut ugama lain, menentang wakil rakyat bukan Islam berucap dimasjid, mempertikaikan orang bukan Islam membaca tafsir Al-Quran dan memandang serong apabila orang bukan Islam mengambil hujjah dari Al-Quran, dan macam-macam lagi. Adakah itu yang difahami oleh pemimpin-pemimpin UMNO-BN dan orang-orang Melayu pendokong perjuangan assobiah tentang Islam?

Apa yang dilakukan oleh Pemimpin-Pemimpin UMNO-BN dari dulu hingga sekarang sesuai benar dengan firman Allah dalam Surah Al-Balad, ayat 6 yang mafhumnya, ”Manusia yang demikian keadaannya (tidaklah patut ia bermegah-megah dengan kekayaannya dan) berkata: "Aku telah habiskan harta benda yang banyak (dalam usaha menegakkan nama dan negara bangsa)”. Secara mudah, mereka meletakkan fahaman memperjuangkan kebendaan atau ekonomi sebagai teras untuk mencapai kersejahteraan hidup didunia. Kepatuhan kepada ajaran Islam dilihat dari sudut material seperti pembinaan masjid yang besar-besar dan indah, pembinaan monumen atau bangunan yang berasaskan ”senibina Islam” , pembinaan taman-taman tema tamadun Islam yang diwar-warkan sebagai bukti pemerintah memperjuangkan Islam dan seumpamanya.

Pendidikan Islam dalam sistem pendidikan negara ibarat melepaskan batuk ditangga dan jelas sekali bertujuan untuk memperlihatkan seolah-olah pemerintah benar-benar memperjuangkan Islam. Tetapi yang jelas lagi nyata, terpapar dihadapan mata kita, betapa rosaknya akhlak dan akidah orang-orang Melayu hasil dari sistem pendidikan yang sedemikian itu selepas lebih 50 tahun ditadbir-urus oleh UMNO-BN. Berapa ramai orang melayu tidak mendirikan solat apatah lagi untuk memelihara solat. Berapa ramai anak-anak muda bersekududukan sehingga melahirkan anak dan anak-anak itu dibuang seperti sampah. Berapa puluhan ribu pula yang telah murtad samada terang-terangan memohon untuk murtad, atau tanpa disedari mereka telah murtad lantaran meperolok-olokkan perintah Allah atau disebabkan kejahilan mereka sendiri.

Itulah ajaran Islam yang mereka faham sehingga agama Islam yang telah sempurna semenjak lebih 1430 tahun dahulu terpaksa dijenamakan semula untuk disesuaikan dan memenuhi tafsiran nafsu mereka dengan jenama baru ”Islam hadhari” atau Islam yang bertamaddun. Dengan erti kata lain, samada tersurat atau tersirat, ia boleh ditafsirkan bahawa ajaran Islam yang telah diamalkan semenjak lebih dari 1430 tahun dahulu sebagai ajaran agama yang tidak bertamadun atau barbarik. Sebab itulah pemimpin-pemimpin dunia terutama dari Barat begitu teruja, berlapang dada dan memuji-muji usaha tersebut. Ia sebagai ”rubber stamp” pengesahan bahwa perjuangan umat Islam yang tertindas diseluruh dunia selama ini adalah sebagai perjuangan ”pengganas”. Dan amat menyedihkan apabila pembaca-pembaca berita dimedia elektronik kongkongan kerajaan yang mengaku Islam dengan sedap mulut melaporkan pejuang-pejuang Islam sebagai pengganas.

Jelas sekali fahaman dan tafsiran pemimpin-pemimpin UMNO-BN tentang ajaran Islam jauh sekali dari yang diajar oleh baginda Rasulullah saw. Ia bercanggah dengan ajaran Islam yang meletakkan syarat ”Takwa” sebagai asas untuk mencapai kesejahteraan kehidupan bukan sahaja didunia malahan berlarutan hingga keakhirat. Bahkan matlamat kehidupan semasa didunia bukanlah untuk membina tamadun ”Hadhari” tetapi mengabdikan diri secara total kepada yang maha pencipta. Setiap gerak laku dan amalan akan diperhitungkan di Mahkamah Agong Robbul Jalil. Ini isu aqidah. Malangnya, terlalu ramai orang Melayu yang telah menjalani kehidupan sebagai seorang yang ”merdeka” selama lebih dari 50 tahun tetapi masih jahil dalam agama.

Apabila sesaorang itu bertakwa bermakna ia menjalani kehidupan berasaskan prinsip-prinsip ”dinul Islam” secara total yg dituntut oleh Allah. Sesunggunya, sekiranya mereka memperjuangkan ”dinul Islam” secara total, dengan sendirinya, kesejahteraan hidup manusia keseluruhannya akan turut berkembang. Inilah yang dilihat dari keagungan kerajaan Islam silam. Malangnya, mereka tidak menerima hakikat ini lantaran keimanan yang amat tipis malahan sanggup pula mempersenda hukum hakam yg ditentukan Allah.

Kalambatu: Sila betulkan tafsiran-tafsiran dari ayat-ayat Al-Quran dan Hadith diatas sekiranya salah. Wallahu’alam


Nilai sendiri!!!!

KISAH FOLLOWER KE 25


Assalamualaikum...

Balek rumah sblum tu pegi beli brg masak penat2 terus masak ikan siakap masak 3 rasa *sedap!!!mata ke atas tgn di dada*..Sesudah itu mengadap Allah yang Maha Esa smbil berdoa begini
*Ya Allah, ampuni aku dan kedua ibubapaku dan jauhkan mereka dr azab api neraka serta azab kubur..jadikan aku anak yg solehah dan mendapat suami yg soleh*

Then, Cn bukak laptop smbil bukak maharaja lawak tp *mggu ni x best* dan.......taraaaaaa... CN bukak blog..CN ada tetamu aka  folowwer ke.......................
 .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
 25


 tp yg paling x istimewanya sbb CIK YANG COMEL NI follower ke 25 CN dan CN jugak folower dia ke 25 ...sweet plak..gagaga... Thanks ya cik..salam taaruf..Cik CN nk bagi adiah kt blogger ni..

Senyuman manis menusuk kalbu dr CN~
Dr owner Cik CETUSAN NURANI



sekian..


p/s:
- Follower ibarat motiwasi dalam berblogging...walaupun br cecah 25*senyum*..
-Salam taaruf dr CN..
- Klu singgah, sila tinggal jejak anda..